Kata siapa untuk menjadi miliarder cuma dapat jika punyai bisnis? Ternyata, bukan cuma bisnis yang dapat memicu Anda menjadi miliarder. Sejumlah orang terkaya di dunia menunjukkan bahwa mereka dapat menjadi kaya dengan menjadikan saham sebagai wujud investasi jangka panjang di http://carabelisaham.id/Yuk, review 3 tokoh yang sukses menjadi menjadi miliarder sebab saham.

 

Carl Icahn, Corporate Raider

Pendiri dan pemilik saham mayoritas Icahn Enterprises ini dikenal sebagai keliru satu investor yang berani mengambil risiko. Julukan Corporate Raider menempel di diri Carl Icahn sebab melalui perusahaannya, ia membeli sejumlah besar saham di perusahaan lain supaya memperoleh saham mayoritas perusahaan tersebut. Dengan cara ini, Carl Icahn dapat memperoleh keuntungan sampai lebih dari 30 % dari perusahaan-perusahaan tersebut.

Pada th. 2015, Carl Icahn formal menjadi penguasa perusahaan tambang Amerika Serikat yakni PT Freeport McMoran Inc (FCX). Perusahaan ini merupakan induk bisnis PT Freeport Indonesia yang sudah lama berkembang di Indonesia. Icahn formal menjadi penguasa baru Freeport setelah membeli 88 juta lembar saham, supaya otomatis punyai 9,1 % kepemilikan dari perusahaan pertambangan ini.

 

Warren Buffet, Oracle of Omaha

Komisaris, Direktur sekaligus pemegang saham utama Berkshire Hathaway ini dikenal sebagai investor paling baik di dunia. Julukan Oracle of Omaha atau peramal dari Omaha disematkan padanya sebab kesetiaannya terhadap metode investasi berjenis value investing. Metode ini dikerjakan dengan menganalisis rasio terhadap fundamental perusahaan.

Salah satu gebrakan tenar yang dikerjakan oleh Warren Buffet adalah saat ia membeli saham Coca-cola terhadap th. 1989. Kala itu, harga per lembar saham Coca-cola cuma kurang lebih US$ 40 atau Rp 500 ribuan. Namun, kini harga per lembar sahamnya capai US$ 5 juta atau setara Rp 66,5 miliar.

 

Hary Tanoesoedibjo

Belum banyak yang tahu bahwa latar belakang seorang pebisnis asal Indonesia bernama Hary Tanoesoedibjo rupanya berawal dari dunia ekonomi, lebih-lebih pasar modal. Hary merupakan pendiri, pemegang saham dan Chairman PT Bhakti Investama sejak th. 1989. Lulusan Master of Business Administration dari Ottawa University, Kanada ini mengaku mengambil jurusan yang fokus mempelajari bursa efek setelah tahu belum banyak orang tertarik terhadap bursa efek.

Berbekal modal awal Rp64 juta rupiah, Hary lantas merintis perusahaan sekuritas bernama PT Bhakti Investama di Surabaya dan memutuskan ubah ke pusat perdagangan saham di Jakarta. Bhakti Investama menjadi berkembang dan melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BHIT.

Pada era krisis ekonomi Indonesia th. 1998, Hary melalui perusahaannya terhitung gencar jalankan merger dan akuisisi. Sebagai contoh terhadap th. 2000, Bhakti Investama mengambil alih saham Bimantara Citra yang lantas menjadi Global Mediacom, cikal bakal perusahaan media terbesar dan terintegrasi di Asia Tenggara yakni MNC Group. Tak heran kini dia dikenal sebagai “Raja Media” di Tanah Air. Pada th. 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia dan Hary berada terhadap peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan capai USD 1,19 miliar.