Nilai tukar atau kurs rupiah kembali keok atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Selasa (7/6/2022).
Seperti dilansir dari Bloomberg, kurs rupiah melemah 6 poin ke level Rp14.454 per dolar AS pada penutupan perdagangan sore ini. Sebelumnya, kurs rupiah juga melemah 10 poin ke level Rp14.456 per dolar AS pada pembukaan perdagangan fortuna808 pagi tadi.
Nilai tukar rupiah diprediksikan masih berpotensi melemah terhadap dolar AS seiring dengan potensi Federal Reserve AS yang memberlakukan lebih banyak lagi kenaikan suku bunga.
1. Dolar AS menguat imbas dorongan The Fed
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan naiknya dolar AS pada Selasa (7/6/2022) ini sesuai dengan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga.
“Dengan laporan pekerjaan AS yang kuat Jumat lalu menandakan lebih banyak kenaikan suku bunga, investor sekarang menunggu indeks harga konsumen AS sebagai petunjuk tentang jalur kenaikan suku bunga, yang dijadwalkan dilaksanakan oleh The Fed pada Jumat pekan ini,” kata Ibrahim kepada IDN Times, Selasa (7/6/2022).
2. Sejumlah negara keluarkan kebijakan hadapi inflasi
Lebih lanjut, Bank Sentral Eropa juga diproyeksikan akan mengeluarkan kebijakannya soal suku bunga pada Kamis pekan ini.
“Di Asia Pasifik, The Reserve Bank of Australia akan mengeluarkan kebijakannya di esok hari, yang secara luas diperkirakan menerbitkan kenaikan suku bunga berturut-turut untuk pertama kalinya dalam 12 tahun,” katanya.
Dengan level inflasi yang tinggi hingga merusak kepercayaan konsumen, Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda juga menegaskan kembali soal komitmen mengeluarkan kebijakan untuk stimulus moneter yang kuat.
3. Esok hari rupiah diprediksikan fluktuatif
Ibrahim memproyeksikan untuk perdagangan esok hari, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp14.440 sampai dengan Rp14.490.