Review HP OPPO A33

Sebagai salah satu ponsel kelas menengah dengan harga Rp. 2 jutaan, OPPO A33 hadir dengan spesifikasi hardware dan fitur yang bisa dibilang menarik.

Kami juga menyediakan jasa review play store atau jasa ulasan play store supaya aplikasi yang kamu buat memiliki ulasan terbaik.

Hal tersebut terlihat dengan menggunakan baterai berkapasitas besar plus dukungan fitur pengisian baterai cepat. Mengikuti tren saat ini, OPPO A33 dibekali layar penuh dan dukungan kamera multi belakang.

Dengan fitur-fitur yang diterapkan, apakah OPPO A33 dapat bersaing dengan ponsel di kelas Indonesia? Untuk mengetahui lebih lanjut, Anda bisa melihat artikel review seperti di bawah ini.

Secara jelas, OPPO A33 memungkinkan saya untuk menonton video dengan bebas, berinteraksi di media sosial, dan bermain game karena layarnya memenuhi bagian depan dengan lubang di kiri atas.

Layar ponsel ini berukuran lebar 6,5 inci dengan resolusi HD + (1600 x 720 piksel) dan layar LCD TFT yang dapat menampilkan konten dengan baik. Ada juga Corning Gorilla Glass 3 anti gores yang digunakan untuk meminimalkan goresan di layar.

Menariknya, OPPO menempatkan refresh rate 90 Hz pada layarnya agar transisi antar menu menjadi lancar. Namun perlu dicatat bahwa mengaktifkan layar pada refresh rate 90 Hz pada OPPO A33 akan menghasilkan konsumsi baterai yang lebih tinggi daripada refresh rate 60 Hz.

Untuk itu, OPPO memperkenalkan pengaturan refresh rate yang bisa diatur ke 90 Hz, 60 Hz, atau secara otomatis. Meski refresh rate 90 Hz membuat mata saya nyaman dengan gerakan transisi yang mulus antar menu atau aplikasi, saya lebih memilih pengaturan otomatis agar baterai OPPO A33 dapat dikonsumsi lebih optimal.

Karena pengaturan kecepatan refresh otomatisnya, OPPO A33 dapat dengan cerdas menentukan kecepatan refresh yang diperlukan berdasarkan aplikasi yang sedang berjalan, di mana game, video, media sosial, email, dll. Akan menggunakan kecepatan refresh lainnya.

Di bagian bawah terdapat port jack audio 3.5mm, USB Type-C, dan lubang speaker. Sedangkan tombol volume dan slot kartu SIM dan microSD berada di sisi kiri OPPO A33. Jika Anda mencari tombol Power, itu dapat diakses di sebelah kanan.

Berbalik ke belakang, OPPO A33 memiliki fitur bodi melengkung di kedua sisinya sehingga nyaman digenggam dengan satu tangan. Dikemas dalam Mint Cream (juga tersedia dalam pilihan warna Moonlight Black), bodi ponsel ini terasa segar.

Masih di bagian belakang, terdapat sensor sidik jari yang memungkinkan saya untuk membuka kunci layar hanya dengan sidik jari. Dengan kata lain, saya tidak perlu memasukkan PIN, kata sandi atau pola saat sensor ini aktif.

Saat saya coba, sensor sidik jari bisa mendeteksi sidik jari secara bertanggung jawab, sehingga mempercepat buka kunci layar. Mirip dengan smartphone OPPO lainnya, sistem pada OPPO A33 memungkinkan hingga 5 sidik jari berbeda untuk dicetak pada sensor.

Sebagai alternatif, OPPO juga menghadirkan fitur Face Unlock yang memungkinkan saya membuka kunci layar dengan wajah. Saat saya coba, fitur ini bisa mendeteksi wajah saya dalam kondisi terang, redup, atau gelap karena cahaya dari layar akan menyinari wajah saya.

Dari sektor fotografi, OPPO A33 dibekali dukungan tiga kamera dengan komposisi kamera utama 13 MP, potret 2 MP, dan makro 2 MP. Di bawah kondisi cahaya atau awan yang cukup, kamera utama dapat menghasilkan foto yang sangat bagus.

Namun jika ternyata malam hari, OPPO harus meningkatkan kemampuan kameranya, terutama untuk pengambilan foto dengan noise rendah. Sementara itu, kamera makro dapat menghasilkan foto close-up dengan detail yang terjaga.

Selain itu, kamera depan OPPO A33 8 MP dapat mengambil foto yang bagus di siang hari, menggunakan mode Auto dan Portrait (efek bokeh). Sedangkan foto selfie di malam hari masih terlihat bagus.

Sambil menjajal kombinasi hardware, saya juga melakukan berbagai pengujian dengan membuka aplikasi setiap hari dan memainkan berbagai game populer di Indonesia. Alhasil, OPPO A33 tetap bisa menjalankan aplikasi harian mulai dari music player, chat, SMS, email, video streaming secara multitasking.

Game populer yang pernah saya uji antara lain Call of Duty Mobile, PUBG Mobile, Mobile Legends, Arena of Valor, dan Free Fire yang bisa dijalankan menggunakan grafis tinggi dan frame rate standar.

Jika Anda ingin menggunakan high frame, Anda harus terlebih dahulu mengatur seluruh game ke setting grafik medium atau medium. Sementara itu, Final Fantasy XV Pocket Edition berjalan mulus menggunakan grafik medium dan frame rate standar.