Perhatikan status binatang Aqiqah, Beginilah prosedur memberikan Dagingnya

Dalam penggunaan aqiqah, kedapatan sepenggal ketentuan yang harus dilihat, salah satunya yaitu kadar kambing aqiqah. Kambing itu harus penuhi standard yang telah didetetapkan untuk syardiat Islam, di antara lain  berikut.

1. cukup Umur

Minimun kambing pernah berumur satu tahun, cakap yang jantan maupun cewek. Oleh karena itu, kambing yang sedang kecil tidak bisa disembelih.

2. Tidak cacat

Cacat dalam peristiwa ini misalnya rabun, amat ramping, timpang, dan juga lain serupanya. Kambing yang  dijadikan sembelihan harus membaik jasmaninya.

3. Dimasak Terlebih Dahulu

Daging akikah dianjurkan bikin dimasak terlebih dulu, terkini sehabis itu dipecahkan pada orang lain. Tidak cukup dalam penentuan daging, harus dilihat pula peraturan sistem memasak daging sembelihan.

4. Jumlah kambing tergantung jenis kelamin  anak

Jumlah kambing bikin prosesi aqiqah tergantung pada jenis kelamin  anak. 2 punggung kambing bikin bayi laki-laki dan juga satu punggung kambing bikin bayi wanita.

Lalu gimana sistem memberikan dagingnya?

Ada pula sistem memberikan daging aqiqah dibagi dengan 2 sistem yang bertentangan, dan juga kategori malim bertentangan tinjauan mengenai setiap- setiap sistem itu:

1. Memberikan Aqiqah dengan Daging Mentah

Dikala ini, kita banyak mendapati tempat- tempat pemotongan binatang aqiqah yang sekaldian memasak dan juga menciptakan hantaran berupa nasi kotak dengan variasi olahan daging kambingnya. kejadian ini amat praktis dan juga tidak  merampas  era kalian bikin mempersiapkannya. seperti keadaanya dalam berkurban, pihak keluarga serta diperkenankan bikin makan daging AQIQAH.

Walaupun tidak normal, tapi nampaknya hasil sembelihan aqiqah serta sanggup dikasihkan dalam situasi menyal. Memberikan aqiqah dalam situasi daging menyal dipaparkan oleh pemimpin Ibnu Baz. Aqiqah yang sesuai syariat dan juga yang diajarkan dalam sunnah shahih dari Rasulullah shallallahu‘ alaihi wa sallam yaitu binatang yang disembelih bikin kelahiran anak pada hari ketujuh.

2. dapat Dibagikan Dalam bentuk Olahan buatan maupun Daging Mentah

Nabi shallallahu‘ alaihi wa sallam telah mengaqiqahi Hasan dan juga Husain radhiyallahu‘ anhu. Shohibul aqiqah bisa memilah, bisa membaginya dalam bentuk daging(menyal) pada para saudara,  rafik  maupun orang miskin. bisa pula ia masak, sehabis itu mengundang saudara, orang bagian, maupun orang miskin yang ia bersedia.( Majmu’ Fatawa Ibnu Baz 4/ 262).

Tetapi bikin pemberian daging binatang aqiqah tersebut lebih penting dibagikan dalam bentuk daging yang pernah di olah maupun dimasak.