Web marketplace semacam Tokopedia, Lazada serta Shopee melayani ratusan pelanggan tiap harinya. Wisatawan web mereka apalagi melonjak secara ekstrem dikala eveent spesial semacam 12. 12 ataupun Harbolnas. Walaupun demikian, web marketplace tersebut tidak sering hadapi kendala ataupun down. Kok dapat ya? Salah satu jawabannya merupakan pemakaian load balancing.
Penafsiran Load Balancing
Load balancer adalah merupakan proses pendistribusian traffic jaringan ke sebagian server. Ini buat membenarkan salah satu server tidak menanggung sangat banyak beban permintaan. berartinya load balancing pada server Server web yang kelebihan beban membuat proses memuat taman jadi lelet, ataupun apalagi tidak tersambung sama sekali. Secara simpel, berikut prinsip kerja load balancing:
Mendistribusikan permintaan klien ataupun beban jaringan secara efektif di sebagian server. Dengan pemerataan distribusi, web ataupun aplikasi jadi lebih paham serta normal kala diakses oleh pengguna.
Membenarkan ketersediaan dengan mengirimkan permintaan cuma ke server yang lagi onlline
Membagikan fleksibilitas buat menaikkan ataupun kurangi server cocok permintaan
Metode Kerja Load Balancing
Apapun wujudnya, fitur load balancing mendistribusikan traffic ke sebagian server buat membenarkan tidak terdapat satu server juga yang menanggung beban berlebih. Secara efisien, load balancing meminimalkan waktu reaksi server.
Guna load balancing sama semacam polisi lalu- lintas yang bertugas menghindari kemacetan serta insiden di jalanan yang tidak di idamkan. Load balancer wajib dapat membenarkan arus lalu- lintas jaringan senantiasa mudah sekalian berikan rasa nyaman dalam sistem kerja jaringan yang rumit.
Secara simpel, berikut metode kerja load balancing:
Pengguna memohon akses masuk server web/ aplikasi
Load balancer menerima serta mendistribusikan traffic ke sebagian server
Bila satu server down, fitur ini alihkan traffic ke server lain yang tersedia
Load balancing jadi tata cara sangat terukur dalam menanggulangi banyaknya permintaan akses dari alur kerja multi aplikasi serta multi fitur. Dengan akses tanpa batasan dunia digital dikala ini, load balancing membenarkan pengalaman pengguna yang lebih baik.
Tipe Load Balancing
Sehabis menekuni pengertiannya, ayo kita lanjutkan ke tipe load balancing. Bersumber pada konfigurasinya, ada 3 tipe load balancing: hardware, aplikasi, serta virtual load balancer.
Hardware Load Balancer
Cocok dengan namanya, ini ialah load balancer berupa fitur keras. Perlengkapan ini bisa mendistribusikan traffic cocok dengan pengaturan yang dicoba.
Sebab berupa raga, load balancer ini wajib diletakkan di bersama dengan server di pusat informasi lokal. Jumlah load balancer disesuaikan dengan traffic paling tinggi yang di idamkan.
Umumnya, load balancer ini mampu menanggulangi traffic dalam jumlah besar. Walaupun demikian, load balancer raga mempunyai harga yang terbilang mahal. Belum lagi, perlengkapan ini tidak sefleksibel tipe software- nya.