Ribuan bisnis telah meningkatkan kesadaran merek, dan penjualan, dengan menyelaraskan perusahaan mereka dengan membuat kostum maskot yang menarik. Misalnya, siapa yang belum pernah mendengar tentang Ronald McDonald, Tony the Tiger, atau Mickey Mouse?
https://tiaramaskot.com
Maskot banyak digunakan sebagai alat peraga untuk anak-anak. Anak-anak umumnya terhubung dengan maskot hewan, dan diketahui meresponsnya, bahkan ketika topik serius sedang dibahas. Satu sekolah, misalnya, menggunakan burung kuning untuk mengajari anak-anak tentang bahaya radiasi. Maskot juga digunakan untuk hiburan, relaksasi dan gangguan di acara publik, acara olahraga, karnaval dan parade. Anak-anak tumbuh dengan maskot, Cookie Monster dan Big Bird di Sesame Street. Jadi, apa yang Anda lakukan ketika Anda bertemu seseorang yang memiliki rasa takut pada maskot? Berikut beberapa tipsnya:

Masklofobia

Ini adalah istilah yang menggambarkan ketakutan seseorang yang memakai topeng atau kostum. Kondisi ini relatif normal bagi anak kecil, karena mereka masih berada pada tahap di mana mereka belum bisa membedakan antara kenyataan dan fiksi. Maskot berkostum ukuran dewasa dapat menghasilkan ketakutan yang intens, rasa tidak aman dan panik pada beberapa anak. Sebagian besar anak mengatasi rasa takut ini, tetapi untuk beberapa anak, gejala kecemasan bertambah buruk dan terjadi setiap kali anak berada di depan maskot.

Jaga Jarak Aman

Beberapa anak mungkin merasa lebih nyaman jika maskot berada pada jarak yang aman. Maskot harus mengamati dengan cermat, dan menggunakan kepekaan, ketika seorang anak atau orang dewasa terlihat kesal dengan kehadiran mereka. Dari jarak yang aman, anak-anak yang ketakutan dapat melihat maskot berinteraksi, bermain, menari, atau berfoto dengan anak-anak lain dan orang dewasa. Melambaikan tangan, meniup ciuman, atau cara lain untuk berkomunikasi dari jarak jauh dapat membuat orang tersebut merasa lebih nyaman. Selalu tunggu anak mendekati Anda, dan bukan sebaliknya.

Dekati Orang Tua Terlebih Dahulu

Banyak maskot mendekati orang tua terlebih dahulu, karena mereka tidak tahu bagaimana reaksi anak. Namun, maskot harus menyadari bahwa beberapa orang tua mendorong anak-anak mereka terlalu cepat dan terlalu cepat ke arah karakter berkostum besar, memperkuat teror anak. Jika orang tua bersikap positif dan ramah, maskot dapat merespons dengan berjabat tangan, atau memeluk mereka dan kemudian memberi isyarat lembut ke arah anak. Jika anak masih tampak cemas, maskot juga dapat mencoba bertindak takut atau fokus pada orang berikutnya. Jika anak tampak menerima, maskot dapat mengulurkan tangan untuk melakukan tos, jabat tangan, atau sentuhan sederhana. Coba rentangkan tangan Anda secara perlahan untuk dipeluk dan lihat apakah anak merespons secara positif.

Turun ke Level Anak

Anak-anak terus-menerus harus melihat orang dewasa, dan maskot bisa tampak sangat besar dan menakutkan. Ketika maskot berjongkok ke tingkat anak-anak, anak-anak menjadi lebih nyaman.

Gerakan Sederhana

Gerakan sederhana, seperti tepukan di tangan, dapat membuat dunia berbeda bagi anak. Jika anak mau menerima, cobalah tepukan lembut di kepala atau minta dipeluk. Ini dapat memudahkan anak-anak untuk terlibat dengan Anda dan membuat kecemasan mereka mereda.

Tidak Membuka Kedok di Tempat Umum

Maskot harus mengenakan kostum lengkap dan berperan kapan pun publik dapat mengamatinya. Namun, istirahat sangat disarankan setiap 30 menit untuk memberikan kesempatan kepada pemain untuk beristirahat. Adalah penting bahwa anak-anak tidak dapat melihat maskot membuka kedok. Ini hanya berfungsi untuk mengkompromikan integritas karakter, merusak ilusi dan mungkin membingungkan atau menakuti anak lebih jauh.

Maskot telah terbukti sangat meningkatkan komunikasi merek dengan anak-anak dan orang dewasa. 
Mempertimbangkan maskot untuk kampanye pemasaran Anda? Untuk kostum maskot
dan desain maskot yang dibuat khusus, hubungi profesional di Tiara Maskot.

By roket