Sebagai tempat yang istimewa, peran masjid sangat penting bagi umat Islam. Bukan hanya sebagai tempat sholat, tapi juga sebagai tempat silaturahmi dan pendidikan.

Tentunya masjid juga harus dijaga agar tetap bersih dan kuat serta tetap memiliki wibawa. Sayangnya, banyak umat Islam yang menganggap perawat masjid sebagai profesinya mengalami kekalahan.

Baca juga terjemahan surat dalam islam dan kumpulan doa setelah sholat pada tautan tersebut.

Perlu ikhlas orang yang mencari profesi yang bisa dianggap prestise. Namun, Nabi Muhammad sangat menghormati mereka yang memilih menjadi perawat di masjid atau yang biasa disebut robot.

Kita mungkin sering mengetahui bahwa marmot masjid adalah manusia. Padahal, pada masa Nabi Muhammad SAW, Masjid Nabawi dirawat oleh seorang wanita berkulit hitam bernama Ummu Mahjan.

Bukti Ummu Mahjan ditemukan dalam hadits Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Ibn Majah. Hadits tersebut berisi tentang kisah Ummu Mahjan yang menjalankan profesinya sebagai marbot di Masjid Nabawi.

Ummuu Mahjan pasti sudah membersihkan masjid Nabi. Dia bekerja dengan istiqomah.

Saat Ummu Mahjan Meninggal

Suatu hari, Ummu Mahjan jatuh sakit. Mengetahui hal ini, Rasulullah menasihati para sahabatnya untuk tidak menguburkan Ummu Mahjan sebelum disembah oleh Nabi sendiri.

“Jika dia meninggal, maka jangan kubur dia sebelum aku sholat,” kata Nabi.

Akhirnya Ummu Mahjan meninggal dalam semalam. Para sahabat kemudian datang ke rumah Nabi setelah Isya melahirkan, namun Nabi tertidur.

Akhirnya, Sahabat memutuskan untuk tidak memberi tahu Nabi karena takut mengganggunya. Selain itu, dia juga tidak menganggap Ummu Mahjan sebagai awal yang penting tidak perlu dikatakan kepadanya.

Ia lalu segera menguburkan jenazah Ummu Mahjan di makam Baqi Al Gharqad.

Rasulullah Sempat Marah

Beberapa hari kemudian, Nabi terkejut karena tidak menemukan Ummu Mahjan di Masjid Nabawi. Rasulullah kemudian bertanya kepada teman-temannya dimana Ummu Mahjan berada.

Nabi kaget ketika mendapat kabar dari teman-temannya bahwa Ummu Mahjan telah meninggal dunia. Di saat yang sama, wajah Nabi berseri-seri, menandakan bahwa ia sedang marah.

“Mengapa kamu tidak memberitahuku sebuah cerita?” Rasulullah berkata.

“Wahai Rasul, kami takut mengganggumu,” kata teman-temannya.

“Tunjukkan di mana kuburan itu,” dia langsung bertanya kepada Rasulullah.

Di Makam Ummu Mahjan, Rasulullah Sholat Ghoib

Para sahabat segera membawa Nabi ke makam Ummu Mahjan. Setibanya di sana, Nabi langsung melaksanakan shalat ghaib di samping makam Ummu Mahjan.

“Makam ini penuh dengan kegelapan bagi umatnya. Dan Allah memang akan memberi terang karena doaku yang telah aku lakukan,” kata Nabi.

Kisah ini menunjukkan bagaimana Nabi menghormati perawat masjid, baik pria maupun wanita. Bahkan Rasulullah bahkan berdoa di makam Ummu Nahjan.