Konsumsi bahan bakar, tetap menjadi aspek utama yang dipertimbangkan sebelum akan belanja mobil. Apalagi untuk konsumen di segmen kendaraan yang harganya di bawah Rp 500 juta. Alasannya, mereka tak idamkan terlilit bersama ongkos operasional yang tinggi.

Anehnya, mayoritas pemilik mobil di rentang harga segitu, justru punyai kebiasaan berkendara yang tidak irit bahan bakar. Percuma saja punyai mobil yang irit BBM (Bahan Bakar Minyak) jikalau cara Anda membawanya boros. Berikut lima kebiasaan berkendara yang wajib diubah jikalau Anda idamkan menghemat konsumsi bahan bakar mobil Anda.

 

1. Berpindah-pindah jalur

Terjebak di kemacetan lalu-lintas memang bikin frustrasi. Masalahnya, kondisi ini menjadi makanan kita sehari-hari yang tinggal di kota besar. Bolak-balik injak pedal kopling, gas dan rem secara konstan memang menyakitkan. Makanya Anda tentu tergoda ganti jalan bersama harapan memotong antrean. Namun kenyataannya, Anda memutar lingkar kemudi dan berpindah ke jalan yang sepertinya lebih lancar, hanya untuk kembali berhenti di antrean lain. Sementara itu, jalan area Anda berada sebelumnya terasa melaju meninggalkan Anda, menaikkan emosi.

Percayalah, berpindah-pindah jalan hanya memberi ilusi seolah Anda lebih cepat. Padahal kenyataannya, Anda tengah membakar lebih banyak BBM. Sekaligus mengeluarkan bisnis lebih dan hanya memangkas saat tempuh amat sedikit, lebih-lebih cenderung tidak sama sekali.

 

2. Ngebut selepas lampu merah

Di jalan tol, bisa saja Anda mampu ngebut. Karena di beberapa jalan tol kecepatan sekurang-kurangnya yang diperbolehkan 60 kpj saja. Tapi di jalan perkotaan, Anda tentu terjadi jauh lebih perlahan. Ini tentu saja menggoda Anda untuk menginjak pedal gas dalam-dalam jikalau ada kesempatan.

Biasanya, ini terjadi jikalau Anda ada di antrean pertama saat berhenti di lampu merah. Apalagi jikalau knalpot mobil Anda racing. Anda menunggu lampu beralih menjadi hijau dan seketika Anda beralih menjadi Michael Schumacher. Ditambah lagi, banyak pengendara sepeda motor di depan Anda yang seketika itu pula beralih menjadi Valentino Rossi.

Memang asyik mendengarkan mesin dan knalpot meraung lepas sambil nikmati performa mobil Anda. Tapi kebiasaan ini jelas boros BBM. Lebih penting lagi, berbahaya! Masalahnya, tetap banyak motoris di Indonesia yang belum pintar berkendara atau malahan sengaja meniadakan aturan lalu-lintas. Berkendara bersama enjoy dan rileks, memberi saat yang memadai bagi Anda untuk bereaksi pada perihal di depan.

3. Mengangkut Penumpang Melebihi Kapasitas

Tidak jarang MPV (Multi Purpose Vehicle) 7-seater digunakan untuk mempunyai 9-10 penumpang sekalipun. Biasanya mobil style ini dimodifikasi khusus oleh pemiliknya, bertujuan sebagai kendaraan angkutan umum atau omprengan. Belum kembali barang bawaan yang diikat di atap. Semakin berat beban yang wajib ditanggung mesin, makin haus mesin minum bensin.

 

4. Tekanan Angin Kurang

Faktanya, banyak jalanan di Indonesia yang kurang mulus, lebih-lebih cenderung berlubang. Jadi kinerja ban jauh lebih berat dibanding jikalau jalanan mulus. Dikombinasikan bersama friksi yang dialami ban saat berkendara, tekanan angin di di dalam ban mampu berkurang. Ban yang tekanan anginnya kurang, memberi efek negatif pada kenyamanan, kemudi dan sudah pasti konsumsi BBM.

Perhatikan dan jaga tekanan angin di tiap ban tetap cocok bersama saran manufaktur. Hampir tiap-tiap pompa bensin, saat ini melengkapi bersama stasiun pengisian angin ataupun nitrogen. Cek tekanan angin tiap-tiap ban tiap-tiap minggu.

 

5. Tak Mengikuti Jadwal Servis Rutin

Tak mengacuhkan jadwal perawatan berkala itu menyebabkan masalah. Memeriksa, mengganti atau menyetel kembali komponen mobil Anda di saat yang tepat, sama pentingnya bersama isi bensin dengan Salah Satu Cara Kita Berhemat Bahan Bakar Adalah Mobil punyai banyak komponen bergerak yang sejalan bersama pemakaian mampu aus. Bila konsisten digunakan mampu mengurangi efisiensi bahan bakar.

Tak hanya itu, komponen ataupun suku cadang mobil itu saling terhubung. Kalau telah habis usia manfaatkan atau rusak, mampu merembet ke suku cadang yang lain. Paling tidak, pastikan ganti oli, saringan oli, membersihkan saringan udara, isi air aki secara rutin jikalau idamkan kendaraan Anda di dalam kondisi fit.