Beginilah Proses Kremasi Pada Jenazah

Proses kremasi adalah sebuah proses dimana seorang jenazah disemayamkan dengan cara dibakar menggunakan suhu yang sangat panas. Kremasi sendiri ternyata beragam dan sesuai dengan agama serta tradisi masing-masing. Seperti yang kita tahu, proses kremasi selalu digunakan oleh agama tionghoa dalam praktik penyemayaman jenazah.

Dalam proses kremasi, jasad yang telah dibakar tidak langsung berbentuk abu melainkan masih ada beberapa potongan tulang dan benda logam yang tertinggal didalam tubuh manusia seperti gips tulang, bekas oprasi dan sebagainya. Maka haruslah disortir terlebih dahulu sebelum proses pembubukan menjadi abu.

Abu jenazah setelah proses pembubukan yaitu kremasi berwarna abu-abu terang atau tua seperti pasir kasar. Lalu abu jenazah tersebut kemudian dapat disimpan didalam guci kecil, ada yang dikubur, maupun ditebar ke perairan sesuai dengan keinginan keluarga maupun tradisi yang berlaku.

Pada intinya, proses kremasi ialah membakar jasad dan awalnya proses kremasi menggunakan kayu sebagai sumber utama api. Namun kini seiring perkembangan zaman, muncul jasa crematorium untuk membakar jenazah menggunakan mesin atau kubah besar. akibat perkembangan jaman, ternyata kremasi berbeda-beda prosesnya. Berikut kami rangkum proses kremasi setiap negara yang menganut sistem kremasi :

  1. Kremasi di Amerika

Kini di negara Amerika, masyarakatnya sangat antusias dan tertarik dengan proses kremasi daripada penguburan mayat. Hal ini disebabkan yaitu masyarakat Amerika yang semakin sekuler serta proses kremasi menurut sebagian masyarakatnya sangat ekonomis dan tidak perlu memakan area atau lahan.

Proses kremasi yang ada di Amerika dilakukan dengan cara crematorium. Namun seiring perkembangan zaman, kini proses kremasi tidak hanya menggunakan api, ada teknologi baru yang disebut Green Cremation yaitu menggunakan air, potassium hydroxide dan energy panas untuk membakar jenazah.

  1. Kremasi di Bali, Indonesia

Di Indonesia sendiri kita punya tradisi dalam proses pembakaran jenazah yang disebut ngaben yang berada di Bali. Ngaben merupakan upacara pemakaman agama Hindu di Bali. Tradisi Ngaben memiliki maksud yaitu membebaskan arwah dari jasad agar mendapatkan reinkarnasi atau pergi ke surga. Acara ngaben di Bali prosesnya sangat meriah dan istimewa seperti parade festival namun upacara tersebut merupakan acara kedukaan.

Baik keluarga, kerabat, maupun masyarakat Hindu yang turut serta dalam upacara tersebut disarankan untuk bersenang hati agar perjalanan arwah menuju dunia berikutnya tidak terhambat. Lalu, pemandu jasad harus berjalan berkelok-kelok untuk menghindari roh jahat yang mengincar jasad. Setelah proses kremasi, abu dari jasad diletakkan dalam kain berwarna putih dan kuning berisikan bunga. Kemudian, abu dilarung ke laut dengan tujuan melepas arwah pergi ke surga dan memulai reinkarnasi

  1. Kremasi di India

Di India mayoritas masyarakatnya memeluk agama hindu maka proses pemakaman jenazah yaitu menggunakan praktik kremasi. Kota Varanasi yang berada bagian barat sungai Gangga merupakan kota yang ribuan tahun lalu memiliki tempat kremasi. Untuk umat Hindu, kota tersebut merupakan tempat yang paling sakral dan pemilik abu hasil kremasi yang ditebar di sekitar kota tersebut dipercaya berhasil mencapai nirvana atau moksha.

Proses kremasi di India ternyata sama seperti di Bali yaitu sangat ramai dan istimewa. Saat upacara berlangsung, masyarakat harus tampak bersenang-senang tanpa muka sedih satupun. Dalam upacara kremasi ini pertama-tama jasad akan diangkut menuju Manikarnika Ghats dengan dibalut kain berwarna-warni. setelah itu jasad akan direndam di sungai Gangga lalu diangkat dan dikeringkan selama 2 jam. Setelah itu, jasad akan dibakar dengan menggunakan kayu api yang sudah dipersiapkan. Abu dari jasad yang dikremasi kemudian akan ditebar ke sungai Gangga.

Itulah beberapa proses kremasi lintas budaya dengan tradisi yang unik. semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian.